Selasa, 29 November 2016

Precast Beton dan Proses Produksinya

Precast Concrete/Beton pracetak adalah suatu metode percetakan komponen secara mekanisasi dalam pabrik atau workshop dengan memberi waktu pengerasan dan mendapatkan kekuatan sebelum dipasang. Beton pracetak dibuat di dalam pabrik sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan atau disesuaikan dengan aplikasi kerja sehingga bisa menghemat biaya dan efisien waktu. Setelah pembuatan beton tersebut selesai, beton selanjutnya akan di angkut ke lokasi proyek pembangunan untuk dilakukan pemasangan.



Proses produksi/pabrikasi beton pracetak dapat dibagi menjadi tiga tahapan berurutan yaitu :
  1. Tahap Design
  2. Tahap Produksi
  3. Tahap Pascaproduksi

Berikut adalah penjelasan dari masing – masing tahap produksi beton pracetak.

1.       Tahap Design
Proses perencanaan suatu produk secara umum merupakan kombinasi dari ketajaman melihat peluang, kemampuan teknis, kemampuan pemasaran. Persyaratan utama adalah struktur harus memenuhi syarat kekuatan, kekakuan dan kestabilan pada masa layannya

2.       Tahap Produksi
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam tahap produksi adalah :
a. Kelengkapan dari perintah kerja dan gambar produk
b. Mutu dari bahan baku
c. Mutu dari cetakan
d. Mutu atau kekuatan beton
e. Penempatan dan pemadatan beton
f. Ukuran produk
g. Posisi pemasangan
h. Perawatan beton
i. Pemindahan, penyimpanan dan transportasi produk
j. Pencatatan ( record keeping )

Tahap produksi ini terdiri dari proses – proses berikut :
a. Pembuatan rangka tulangan
b. Pabrikasi tulangan dan cetakan
c. Penakaran dan pencampuran beton
d. Penuangan dan pengecoran beton
e. Transportasi beton segar
f. Pemadatan beton
g. Finishing / repairing beton
h. Curing beton

3.       Tahap Pascaproduksi
Terdiri dari tahap penanganan ( handling ), penyimpanan ( storage ), penumpukan ( stacking ), pengiriman ( transport ) dan tahap pemasangan di lapangan ( site erection ).

HandlingPasca umur beton memenuhi, unit beton pracetak dipindahkan ke storage/gudang, disusun secara vertikal dan diberi bantalan antar unit pracetak

Transportasi dan alat angkut (pengiriman ke lapangan) Transportasi unit pracetak.
Transportasi adalah pengangkatan elemen pracetak dari pabrik ke lokasi pemasangan. Sistem transportasi berpengaruh terhadap waktu, efisiensi konstruksi dan biaya transport.
Alat angkat yaitu memindahkan elemen dari tempat penumpukan ke posisi penyambungan ( perakitan ).
Pengangkutan elemen pracetak yang akan dipasang minimal harus mempertimbangkan sebagai berikut :
  1. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencapai lokasi.
  2. Jadwal pemasangan elemen pracetak sesuai jadwal rencana.
  3. Alternatif jalan lain yang dilewati seandainya ada satu jalan terjadi hambatan.
  4. Daya tampung lokasi proyek dalam menerima pengiriman elemen pracetak.
  5. Kemampuan crane dalam mengangkat elemen pracetak.
Install /erection (pelaksanaan konstruksi) memasang unit pracetak pada struktur,memasang joint (cast-in-site)  
Metode dan jenis pelaksanaan konstruksi precast diantaranya adalah :

a) Dirakit per elemen
b) Lift – Slab system → pengikatan elemen lantai ke kolom dengan menggunakan dongkrak hidrolis.
c) Slip – Form System → pada system ini beton dituangkan diatas cetakan baja yang dapat bergerak memanjat ke atas mengikuti penambahan ketinggian dinding yang bersangkutan.
d) Push – Up / Jack – Block System → pada system ini lantai teratas atap di cor terlebih dalu kemudian diangkat ke atas dengan hidranlic – jack yang dipasang di bawah elemen pendukung vertical.
e) Box System → Konstruksi menggunakan dimensional berupa modul-modul kubus beton.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar