Precast Concrete/Beton
pracetak adalah suatu metode percetakan komponen secara mekanisasi dalam pabrik
atau workshop dengan memberi waktu pengerasan dan mendapatkan kekuatan sebelum
dipasang. Beton pracetak dibuat di dalam pabrik sesuai dengan spesifikasi yang
telah ditentukan atau disesuaikan dengan aplikasi kerja sehingga bisa menghemat
biaya dan efisien waktu. Setelah pembuatan beton tersebut selesai, beton
selanjutnya akan di angkut ke lokasi proyek pembangunan untuk dilakukan
pemasangan.
Proses produksi/pabrikasi beton pracetak dapat dibagi
menjadi tiga tahapan berurutan yaitu :
- Tahap Design
- Tahap Produksi
- Tahap Pascaproduksi
Berikut adalah penjelasan dari masing – masing tahap
produksi beton pracetak.
1. Tahap
Design
Proses perencanaan suatu produk secara umum merupakan
kombinasi dari ketajaman melihat peluang, kemampuan teknis, kemampuan
pemasaran. Persyaratan utama adalah struktur harus memenuhi syarat
kekuatan, kekakuan dan kestabilan pada masa layannya
2. Tahap
Produksi
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam tahap produksi
adalah :
a. Kelengkapan dari perintah kerja dan gambar produk
b. Mutu dari bahan baku
c. Mutu dari cetakan
d. Mutu atau kekuatan beton
e. Penempatan dan pemadatan beton
f. Ukuran produk
g. Posisi pemasangan
h. Perawatan beton
i. Pemindahan, penyimpanan dan transportasi produk
j. Pencatatan ( record keeping )
Tahap produksi ini terdiri
dari proses – proses berikut :
a. Pembuatan rangka tulangan
b. Pabrikasi tulangan dan cetakan
c. Penakaran dan pencampuran beton
d. Penuangan dan pengecoran beton
e. Transportasi beton segar
f. Pemadatan beton
g. Finishing / repairing beton
h. Curing beton
3. Tahap
Pascaproduksi
Terdiri dari tahap penanganan ( handling ), penyimpanan (
storage ), penumpukan ( stacking ), pengiriman ( transport ) dan tahap
pemasangan di lapangan ( site erection ).
Handling→Pasca umur beton memenuhi, unit beton
pracetak dipindahkan ke storage/gudang, disusun secara vertikal dan diberi
bantalan antar unit pracetak
Transportasi dan alat angkut (pengiriman ke lapangan) → Transportasi unit
pracetak.
Transportasi adalah pengangkatan elemen pracetak dari pabrik
ke lokasi pemasangan. Sistem transportasi berpengaruh terhadap waktu, efisiensi
konstruksi dan biaya transport.
Alat angkat yaitu memindahkan elemen dari tempat penumpukan
ke posisi penyambungan ( perakitan ).
Pengangkutan elemen pracetak yang akan dipasang minimal
harus mempertimbangkan sebagai berikut :
- Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencapai
lokasi.
- Jadwal pemasangan elemen pracetak sesuai jadwal
rencana.
- Alternatif jalan lain yang dilewati seandainya ada
satu jalan terjadi hambatan.
- Daya tampung lokasi proyek dalam menerima
pengiriman elemen pracetak.
- Kemampuan crane dalam mengangkat elemen pracetak.
Install /erection (pelaksanaan konstruksi) → memasang
unit pracetak pada struktur,memasang joint (cast-in-site)
Metode dan jenis pelaksanaan konstruksi precast diantaranya
adalah :
a) Dirakit per elemen
b) Lift – Slab system → pengikatan elemen lantai ke
kolom dengan menggunakan dongkrak hidrolis.
c) Slip – Form System → pada system ini beton
dituangkan diatas cetakan baja yang dapat bergerak memanjat ke atas mengikuti
penambahan ketinggian dinding yang bersangkutan.
d) Push – Up / Jack – Block System → pada
system ini lantai teratas atap di cor terlebih dalu kemudian diangkat ke atas
dengan hidranlic – jack yang dipasang di bawah elemen pendukung vertical.
e) Box System → Konstruksi menggunakan dimensional
berupa modul-modul kubus beton.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar